Social Icons

Kamis, 23 Juni 2016

Sensei, Aku Menyerah!



Sudah 7 bulan belajar sebuah bahasa baru. Aku tidak belajar disekolah atau tempat kursus bahasa asing karena beberapa alasan. Mungkin buat sebagian orang sangatlah mudah mempelajari bahasa ini. Hal ini berbeda denganku. Aku mempelajari bahasa ini untuk suatu tujuan bukan karena menyukainya.

Kesan pertama melihat huruf kanji tuh seperti huruf yang sedang menari-nari diatas kertas. Aku belajar dengan ditemani seorang sensei sambil mengkhayal kanji yang aku lihat itu sedang berjalan diatas kertas membuat sebuah cerita.

Beberapa hari yang lalu, aku merasa lelah. Time limit belajar dah keburu habis ditambah sensei sekaligus muridku lebih cepat belajar bahasa Indonesia. Tapi abis dapet sedikit pencerahan dan evaluasi belajar dari sensei. Semangat belajar kembali membara.:


Setelah sensei pertama datang di awal bulan April. Bulan depan ada seorang sensei baru. Beda 3 tahunlah usianya. Dia seorang guru di sebuah SMA di Jakarta Selatan. Lumayan atuh bisa les privat gratis. Gara-gara simbiosis mutualisme. Dia gak cuman jadi guru tapi muridku juga.

Kesan : Praktek lebih mudah dalam sebuah pembelajaran bahasa asing dibandingkan menghafal kamus tebal yang bikin pusing.


Kamis, 23 Juni 2016 


Di sebuah ruangan tanpa ditemani seekor Alvin.
(Mindahin catatanku di FB)



Tidak ada komentar: